Minggu, 22 Juni 2014

KIMIA LINGKUNGAN



kimia lingkungan

pengertian kimia lingkungan

Kimia (dari bahasa Arab كيمياء "seni transformasi" dan bahasa Yunani χημεία khemeia "alkimia") adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom.

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Kimia lingkungan adalah studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini dapat didefinisikan sebagai studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek aktivitas manusia terhadapnya. Kimia lingkungan adalah ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer, akuatik, dan tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-bidang ilmu lainnya.
Kimia lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa konsentrasi yang ada secara alami, dan apa efeknya. Tanpa hal ini, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek manusia terhadap lingkungan dengan pelepasan zat kimia.
                                                                                    Sumber : Wikipedia.com
1. Pencemaran Lingkungan
Didunia yang semakin modern ini,tentu Perkembangan teknologi dan industry pasti semakin pesat.perkembangan teknologi dan industry ini dapat berdampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positifnya (menguntungkan), yaitu dampak yang diharapkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup.
Dampak negatifnya (merugikan), yaitu dampak yang dapat menurunkan kualitas/kenyamanan hidup. Dampak ini tidak diharapkan karena menimbulkan masalah yang harus diatasi, yaitu masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan.

a.   Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan/kelangsungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah (daratan).
Lingkungan dapat tercemar karena:
1) Kecepatan hilangnya senyawa tertentu dari lingkungan lebih besar daripada kecepatan masuknya senyawa pengganti.
2) Rusaknya atau putusnya alur siklus biokimia.
3) Kecepatan masuknya senyawa ke dalam lingkungan lebih besar daripada kecepatan
pengambilannya.
4) Masuknya senyawa yang tidak terdegredasi ke dalam lingkungan.
b.   Daur Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan karena ulah manusia dan pada akhirnya
dampaknya juga akan dirasakan oleh manusia, baik secara langsung maupun tak langsung.
Gambar diagram daur pencemaran lingkungan.
http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id Page 1
Kimia Lingkungan
2. Pencemaran Udara
Udara akan tercemar jika ada bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang
menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.
a. Penyebab Pencemaran Udara
1) Faktor internal (secara alamiah), misalnya:
  • · debu beterbangan oleh tiupan angin
  • · abu atau debu dan gas-gas volkanik dari letusan gunung berapi
  • · proses pembusukan sampah
2) Faktor eksternal (karena ulah manusia), misalnya:
  • · pembakaran bahan bakar fosil
  • · debu atau serbuk dari kegiatan industri
  • · pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
b. Sumber Pencemar Udara
  • · transportasi
  • · industri
  • · pembuangan sampah
c. Komponen Pencemar Udara
  • · Karbon monoksida (CO)
  • · Oksida nitrogen (NOx)
  • · Oksida belerang (SOx)
  • · Hidrokarbon
  • · Partikel (particulate), dan lain-lain
d. Dampak Pencemaran Udara
1). Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida (CO)
Gas CO tidak berbau dan tidak berwarna. Pada keadaan normal konsentrasinya di udara ± 0,1 ppm, dan di kota dengan lalulintas padat ± 10 – 15 ppm. Dampak pencemaran oleh gas CO antara lain:
  • · Bagi manusia dampak CO dapat menyebabkan gangguan kesehatan sampai kematian, karena CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan hemoglobin dalam darah (Hb) :
Hb + O2 ¾® O2Hb (oksihemoglobin)
Hb + CO ¾® COHb (karboksihemoglobin)
COHb 140 kali lebih stabil daripada O2Hb.
Kadar CO : Waktu kontak : Dampaknya bagi tubuh :
£ 100 ppm ± 30 ppm ± 1000 ppm ± 1300 ppm > 1300 ppm sebentar 8 jam 1 jam 1 jam 1 jam
dianggap aman menimbulkan pusing dan mual pusing dan kulit berubah kemerah-merahan kulit jadi merah tua dan rasa pusing yang hebat lebih hebat sampai kematian
Tanda-tanda keracunan gas CO adalah: pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat lagi adalah: kemampuan gerak tubuh menurun, gangguan pada sistem kardiovaskular,serangan jantung, sampai dengan kematian.
  • · Bagi tumbuhan, kadar CO 100 ppm pengaruhnya hampir tidak ada khususnya tumbuhan tingkat tinggi. Kadar CO 200 ppm dengan waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang terdapat pada akar tumbuhan.
2). Dampak Pencemaran Oleh Oksida Nitrogen (NOx)
Gas NO tidak berbau dan tidak berwarna. Gas NO2 berbau menyengat, berwarna coklat
kemerahan. Sifat racun (toksisitas) NO2 empat kalinya NO. Organ yang paling peka paru-paru, jika terkena NO2 akan membengkak sehingga sulit bernapas sampai kematian. Konsentrasi NO yang tinggi mengakibatkan kejang-kejang, bila keracunan berlanjut mengakibatkan kelumpuhan.NO akan lebih berbahaya jika teroksidasi menjadi NO2.Oksida nitrogen bagi tumbuhan menyebabkan bintik-bintik pada permukaan daun, bila konsentrasinya tinggi mengakibatkan nekrosis (kerusakan jaringan daun), sehingga fotosintesis terganggu. Konsentrasi NO 10 ppm dapat menurunkan kemampuan fotosintesis 60 – 70 %. Di udara oksida nitrogen dapat menimbulkan PAN (Peroxy Acetyl Nitrates) yang dapat menyebabkan iritasi mata (pedih dan berair). PAN bersama senyawa yang lain akan menimbulkan kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog).
3). Dampak Pencemaran oleh Oksida Belerang (SOx)
SOx sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara. Gas
buang lebih banyak mengandung SO2 dibanding SO3. Dengan oksigen dari udara SO2
menghasilkan SO3:
SO2 + O2 ¾® SO3
Gas SO2 berbau tajam dan tak mudah terbakar. Gas SO3 sangat reaktif. Dengan uap air dari udara:
SO2 + H2O ¾® H2SO3
SO3 + H2O ¾® H2SO4
Jika ikut terkondensasi di udara dan jatuh bersama air hujan menyebabkan hujan asam.
  • · Bagi tumbuhan kadar SOx ± 0,5 ppm dapat menyebabkan timbulnya bintik-bintik pada daun.Jika paparan lama daun menjadi berguguran.
  • · Bagi manusia SOx menimbulkan gangguan pernapasan. Jika SOx berubah menjadi asam akan menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru. SO2 dapat menimbulkan iritasi tenggorokan tergantung daya tahan masing-masing(ada yang 1 – 2 ppm, atau 6 ppm). SO2 berbahaya bagi anak-anak, orang tua, dan orang yang menderita kardiovaskuler. Otot saluran pernapasan akan mengalami kejang (spasma). Akan lebih berat lagi jika konsentrasi SO2 tinggi dan suhu udara rendah. Pada paparan lama akan terjadi peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti paralysis cilia (kelumpuhan sistem pernapasan), kerusakan lapisan ephitelium, akhirnya kematian. Pada konsentrasi 6 – 12 ppm dengan paparan pendek yang berulang-ulang dapat menyebabkan hiperplasia dan metaplasia sel-sel epitel yang akhirnya menjadi kangker.
  • · Pada benda-benda, SO2 bersifat korosif. Cat dan bangunan gedung warnanya menjadi kusam kehitaman karena PbO pada cat bereaksi dengan SOx menghasilkan PbS. Jembatan menjadi rapuh karena mempercepat pengkaratan.
http://romdhoni.staff.gunadarma.ac.id Page 3

Sabtu, 05 April 2014

Pandhawa



Puntadewa memiliki dasanama (nama-nama lain) yaitu Raden Dwijakangka, Raden Darmaputra, Darmakusuma, Darmawangsa, Darmaraja, Gunatalikrama, Sang Ajatasatru, Kantakapura, Yudistira, dan Sami Aji, prabu kresna

Nama-nama lain bagi Bima adalah Abilawa, Bratasena, Werkudara,  Gandawastratmaja, Dwijasena, Arya Sena, Wijasena, Dandun Wacana, Arya Brata, Wayunendra, Wayu Ananda, Bayuputra, Bayutanaya, Bayusuta, Bayusiwi, Bondan Peksajandu, Bilawa

Arjuna memiliki dasanama sebagai berikut : Herjuna, Jahnawi, Sang Jisnu, Permadi, Pamade, Panduputra, Pandusiwi,  Kuntadi, Palguna,  Danajaya, Margana, Parta, Parantapa, Kuruprawira,  Kurusatama, Mahabahu, Danasmara, Gudakesa, Kritin, Kaliti, Kumbawali, Kumbayali, Kumbang Ali-Ali, Kuntiputra, Kurusreta, Anaga, Barata, Baratasatama, Jlamprong, Siwil, Suparta, Wibaksu, Tohjali, Pritasuta, Pritaputra, Indratanaya,  Indraputra, Ciptaning dan Mintaraga.

Nakula  -
 
Nama-nama lain dari Sadewa adalah Sudamala, dan Madraputra.

Minggu, 16 Februari 2014

Musik



Yang dimaksud dengan nada adalah suatu jenis unsur suprasegmental yang ditandai oleh tinggi-rendahnya arus-ujaran.
Tinggi rendahnya arus-ujaran terjadi karena frekuensi getaran yang berbeda antar segmen. Bila seseorang berada dalam kesedihan ia akan berbicara dengan nada yang rendah. Sebaliknya bila berada dalam keadaan gembira atau marah, nada tinggilah yang biasanya dipergunakan orang. Suatu perintah atau pertanyaan selalu disertai nada yang khas. Nada dalam ilmu bahasa biasanya dilambangkan dengan angka misalnya /2 3 2/ yang berarti segmen pertama lebih rendah bila dibandingkan dengan segmen kedua, sedangkan segmen ketiga lebih rendah dari segmen kedua. Dengan nada yang berbeda, bidang arti yang dimasukinya pun akan berbeda.

Pengertian tangga nada
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Disebut tangga nada apabila sebuah tangga nada terdiri dari delapan tingkatan dengan urutan dari tingkat pertama sampai delapan. Tingkatan tersebut, yaitu tonika (1), supertronika (2), median (3), subdominan (4), dominan (5), submedian (6), leading tone (7), dan oktaf (8). Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan minor. Tiap tangga nada dibedakan dengan jarak.

Telah kita ketahui sebelumnya bahwa tangga nada mayor berjarak 1-1-1/2-1-1-1-1/2. oleh karena itu, sekarang kita akan membahas tangga nada diatonik minor dan pentatonik.

a. Tangga nada minor diatonis
Tangga nada minor yaitu tangga nada yang mempunyai jarak atau interval 1-1/2-1-1-1/2-1-1. adapun urutan nadanya dimulai dengan nada (la) dan diakhiri dengan nada (la) oktaf atas. Lagu yang bertangga nada minor biasanya berakhir dengan nada (la), tetapi ada juga yang diakhiri dengan nada lain seperti 3 (mi).

b. Tangga nada pentatonik
Tangga nada pentatonik, yaitu susunan nada yang terdiri dari lima nada. Tangga nada pentatonik banyak terdapat di wilayah Nusantara sehingga tidak mengherankan jika musik Nusantara banyak yang menggunakan tangga nada pentatonik. Seiring dengan perkembangan zaman, tangga nada pentatonik dapat dikembangkan menjadi tangga nada heptatonik. Namun, pada kenyataannya, tangga nada heptatonis (seperti pada lagu Gambang Suling ciptaan Ki Nartosabdo dan Lumbung Desa ciptaan Martopangrawit) masih tetap dalam anggota pentatonik. Hal ini dapat dibuktikan, yaitu pertama apabila seorang pengrawit menyarankan laras pelog, dia akan menyuarakan secara natural urutan nada.
tempo
Tempo adalah kecepatan atau kelambatan suatu lagu dinyanyikan.
Penting bagi vokalis mengerti tempo yang akan dinyanyikan untuk menunjang pembawaan karakter lagu.

Macam - Macam tempo :

 1. Largo   : tempo lambat ( 44 - 48 /menit )

 2. Adagio : lebih lambat dari adante namun lebih cepat dari largo ( 54 - 58 /menit )

 3. Moderato : sedang ( 92 / antara 88 - 96 / menit )

 4. Andante : santai atau mirip orang berjalan ( 69 - 76 )

 5. Vivace : Hidup atau lincah ( 162 - 168 / menit )

 6. Allegro : Cepat penuh keriangan ( 126 - 138 / menit )

 7. Presto  : Cepat ( 176 - 192 / menit )


Birama adalah suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal ini terlihat dalam musik diatonik. Namun, dalam musik pentatonik penggunaan garis birama jarang kita temui. Dalam tangga diatonik petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur yang disebut arsis dan aksen. Aksen adalah birama yang beraksen ringan. Birama beraneka macam, di antaranya birama 2/4, ¾, 4/4, dan 6/8. birama tersebut biasanya sering digunakan untuk berkarya.
a.    Birama 2/4. artinya, tiap birama terdiri atas dua ketukan.
b.    Birama ¾. Artinya, tiap birama terdiri atas tiga ketukan.
c.    Birama 4/4. artinya, tiap birama terdiri atas empat ketukan.
d.    Birama 6/8. artinya, tiap birama terdiri atas enam ketukan.
Notasi Balok (not Balok)

A. Pengertian Notasi Balok
Notasi balok adalah Sistem penulisan lagu atau karya musik lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar. Gambar-gambar yang melambangkan bunyi tersebut dituliskan dalam Not balok sesuai dengan tinggi-rendah dan sifat bunyi yang dilambangkan.
Dalam materi not balok kita mengenal beberapa istilah yang terdapat didalam materii-materi not balok, seperti paranada, tanda kunci, birama, garis birama, bar, dan garis penutup. Perhatikan gambar berikut.

Istilah dalam not balok
Keterangan gambar :
Paranada adalah lima garis lurus yang berjajar mendatar dan berjarak sama. Paranada digunakan untuk menulikan lambang-lambang bunyi sesuai dengan sifat nada yang dilambangkan.
Tanda kunci adalah tanda untuk menetapkan letak salah satu nada dalam Not-balok. Untuk menulis partiur gitardigunakan tanda kunci G, artinya dalam not balok tersebut nada G terletak pada garis ke-2.
Birama adalah gerak melody yang teratur dalam sebuah lagu atau karya musik lainnya. dalam contoh diatas dituliskan birama 3/4 artinya dalam setiap ruas birama bernilai tiga ketuk dengan satuannya adalah not 1/4.
Garis birama adalah garis yang dituliskan secara tegak lurus dengan paranada yang berfungsi untuk membatasi antar ruas birama yang satu dengan ruas birama yang lainnya.
Bar (ruas birama) adalah ruas yang terdapat diantara dua garis birama. bar berfungsi untuk menuliskan not sesuai denga birama yang dipergunakan. nilai not dalam suatu bar selalu sama. mungkin sobat sering menjumpai nilai not yang terdapat pada bar pertama dan bar terakhir berbeda dengan bar-bar lainnya. tetapi apabila nilai not yang terdapat pada kedua bar tersebut sobat jumlahkan, maka akan sama dengan bar-bar lainnya.
Garis penutup adalah dua buah garis tebal tipis yang dituliskan tegak lurus dengan paranada yang berfungsi sebagai petunjuk  berakhirnya sebuah lagu atau karya musik lainnya.
B. Letak Not dalam Paranada
Sebelum kita belajar jauh mengenai notasi balok maka terlebih dahulu kita harus benar-benar memahami nama dan letak not dalam paranada. Letak not dan paranada sangat tergantung pada dari sifat nada yang dilambangkan. untuk menuliskan nada rendah ataupun nada tinggi, dimana 5 garis paranada sudah tidak dapat lagi mampu menampungnya, maka kita dapat menuliskannya dengan menggunakan garis-garis bantu not dalam paranada, Perhatikan gambar berikut ini.

Garis bantu not dalam paranada

C. Bentuk dan Nilai Not Serta Tanda Diam.
Sebuah not dapat mempunyai nilai 1/2 ketuk, 1 ketuk, 2 ketuk, 4 ketuk dan sebagainya. Hal ini tergantung dari birama yang dipergunakan sebagai satuan ketuknya. Dalam bab ini kita akan mempelajari bentuk dan nilai not serta tanda diam dengan menggunakan birama per-empat. artinya, Not yang dijadikan sebagai satuan ketuknya adalah Not 1/4. Perhatikan gambar berikut.


Bentuk dan nilai not serta tanda diam
Bila dibaca bentuk dan nilai Not serta tanda Diam kurang lebih adalah seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.



Membaca notasi balok
 Pengenalan dan Pembelajaran Not Balok

Ada dua macam not, yaitu not balok dan not angka. Not angka, sesuai namanya dilambangkan dengan angka-angka. Sedangkan not balok dilambangkan dengan bulatan-bulatan, baik bertangkai ataupun tidak yang diletakkan di dalam garis-garis paranada

Struktur Not Balok


Untuk menulis not balok kita memerlukan garis-garis paranada yang berjumlah lima garis. Urutan dihitung dari bawah ke atas.


Di dalam paranada terdapat garis-garis yang memisahkan not-not dengan jumlah ketukan sesuai tanda birama yang ada misalnya 4/4 maka setiap 4 ketukan dipisahkan oleh garis yang disebut garis birama atau garis bar.


Pada setiap garis dan di antara garis-garis, kita tempatkan not atau nada-nada c, d, e, f, g, a, b, c dst. Penempatan sesuai dengan kunci yang kita gunakan, misalnya do=c maka pada garis 1 terletak nada 3 (mi) atau e.
Pada awal paranada biasanya kita menempatkan "kunci" yang disebut "clef". Ada bermacam-macama clef: treble, bass, tenor, dan alto. Namun biasanya yang umum digunakan adalah clef treble dan bass.

 
 Clef treble        

 
 Clef bass

Penggunaan clef treble dan bass secara bersamaan disebut "grand staff"



Menempatkan Not dalam Paranada.

Penempatan not-not dalam paranada harus memperhatikan kunci yang digunakan, misalnya dengan cleff treble, do=c maka kita harus menambahkan satu garis di bawah. Di bawah garis tambahan masih bisa ditambah lagi, demikian juga ke atas masih bisa ditambah lagi sesuai dengan kebutuhan not rendah atau tinggi yang dibutuhkan dalam sebuah lagu, memerlukan berapa oktaf. Satu oktaf terdiri dari 8 nada.
c, d, e, f, g, a, b, c, d, e, f, g, a, b, c, dst.


                             
c     d     e     f      g     a     b     c
                                
1     2     3     4     5     6      7    i

Lambang-Lambang Not Balok.

Not Penuh (1) = nada 4 ketuk. Gambar bulatan kosong.


Not Setengah (1/2) = 2 ketuk.Gambar bulatan kosong dengan tiang.


Not Seperempat (1/4) = 1 ketu. Gambar bulatan dihitamkan dengan tiang.


Not Seperdelapan (1/8) = 1/2 ketuk. Gambar bulatan dihitamkan, tiang, bendera 1.


Not Seperenambelas (1/16) = 1/4 ketuk. Gambar bulatan dihitamkan, tiang, bendera 2.



Tanda Titik.

Tanda titik ditempatkan di belakang not balok. Nilai tanda titik adalah setengah dari not di depannya. Bila not di depannya adalah not penuh (1) = 4 ketuk, maka tanda titik bernilai setengah (1/2) = 2 ketuk, dan seterusnya.


          4+2=6 ketuk              2+1=3 ketuk       11/2 ketuk   3/4 ketuk


Tanda Diam

Tanda diam adalah tanda yang melambangkan sebuah lagu harus berhenti baik di tengah maupun di akhir sebuah lagu. Tanda diam dalam notasi do, re, mi, dilambangkan dengan angka 0. Dalam not balok tanda diam mempunyai lambang-lambang sesuai dengan nilai atau lamanya diam.


Tanda diam 4 ketuk                2 ketuk        1 ketuk     1/2     1/4

Tempo dan Dinamik.
Cressendo < artinya lagu dinyanyikan menguat / mengeras.
De Cressendo > artinya lagu dinyanyikan melembut.
Vivace artinya gembira, hidup.
Adagio artinya amat sangat lambat.
Prestissimo artinya amat sangat cepat.
Largheno artinya lambat.
Di Marcia artinya seperti orang berbaris.
Maestoso artinya khidmad, agung, dan mulia.
Con brio artinya semangat bergelora.
Allegreto artinya ringan, hidup, dan gembira.
Con bravura artinya gagah.
ff = fortissimo artinya sangat keras.
pp = pianissimo artinya sangat lambat
p = piano artinya lambat/lembut

Pertama kali yang perlu diperhatikan dalam membaca not adalah kuncinya (clef). Kunci terletak di paling kiri garis paranada. Ada tiga macam kunci yaitu kunci G, kunci F, dan kunci C.


(dari kiri ke kanan: kunci G, kunci F, kunci C alto, dan kunci C tenor)

Kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada kunci G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan spiral kunci G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis paranada yang berada di antara dua titik kunci F.
Selanjutnya setiap naik 1 (memotong garis, kemudian di antara garis, dst), nada akan bertambah tinggi 1. Urutan nadanya adalah sebagai berikut:
C-D-E-F-G-A-B-C’ (terus berulang)
Di depan setiap not, terkadang ditambahkan simbol ? (flat/mol) dan ? (sharp/kres). ? akan menurunkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Sedangkan ? akan menaikkan nada di sebelah kanannya sebanyak 1/2 nada. Untuk mengembalikan nada yang telah turun/ naik dapat ditambahkan simbol ? (natural).
Jika sebuah nada diturunkan setengah, misalnya A, di sebelah kanan A akan ditambahkan simbol ?. Sehingga namanya berubah dari A menjadi A? yang dibaca As. Sebaliknya jika nada dinaikkan setengah, misalnya C, di sebelah kanan C akan ditambahkan simbol ? menjadi C? yang dibaca Cis.